Sahabat Tanpa Suara

Kisah Cinta Manusia Agung

Tuesday, February 15, 2011


12 Rabiulawal Tahun Gajah, seluruh alam bergembira dengan kelahiran Muhammad, Pesuruh Allah dan nabi terakhir. 63 tahun berikutnya seluruh alam juga meratapi kewafatan Baginda....

Maka tersebutlah sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah,

"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku.Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.
Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.
Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup.
Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan Kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "
Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah. Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita...

Dipetik dari: Portal Komuniti :: Ukhwah.com

23 comments:

si para para February 15, 2011 at 9:04 PM  

sedihnya,..nabi saat tenat pun masih lagi ingat akan ummat dia..tapi kita selalu je lupa..

kalau kita tak lupa pasti alquran dan sunnah telah di daulatkan dan di amalkan dalam undang undang di negara kita..

Cik SHiNJU February 15, 2011 at 9:58 PM  

Walaupun dah banyak kali baca kisah ni tapi tiapkali baca tetap menitiskan airmata...Cinta Rasulullah cinta agung...

Salam Maulidur Rasul buat aok sefamily..

Abd Razak February 15, 2011 at 10:23 PM  

السلم عليكم ورحمة الله

Betapa kasihnya Baginda Rasulullah kepada umatmya sehingga di saat terakhir masih ingat akan umatnya..

Sham February 15, 2011 at 10:31 PM  

si parapara:itu menunjukkan betapa agungnya baginda...sampai sanggup tanggung segala kesakitan utk ummat baginda...

Sham February 15, 2011 at 10:31 PM  

shinju:koi tau ramai orang baca dah ni...tp stil memberi kesan kan...selamat gak utk aok sekeluarga yun...

Sham February 15, 2011 at 10:32 PM  

w'salam ustaz...

tak terbanding kasih sayangnya kan...

FIFIEY LYCHEE MARATION February 15, 2011 at 10:42 PM  

Mengalir air mata membaca kisah ini jasa Nabi akhir zaman, Rasulullah selama2nya dalam Ingatan.
di saat kemangkatan tiba, masih lagi ingin memperjuangkan nasib umatnya. masha-Allah! Besarnya bakti baginda...

Anonymous,  February 15, 2011 at 10:52 PM  

assalamualaikum

kita pon ada dengar cerita ni masa ceramah maulidur rasul tadi... betapa sayang nya Junjungan Besar nabi kita ini pada umatnya... ~

hysman February 15, 2011 at 11:42 PM  

assalammualaikum...

baca byk kali..
dengar berpuluh kali...
tp air mata masih jugak mengalir..
Baginda sgt syg pd umatnya...
kita sering lupe..

terasa hina diri ni...

Afzainizam February 16, 2011 at 12:22 AM  

۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞
Salam Maulidur Rasul..
http://firestartingautomobil.blogspot.com/
http://bukandoktorveterinar.blogspot.com/
۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞
tercipta 1 lembaran sejarah di tanah suci kota mekah,
hari yang mulia penuh sa'adah,
bermulalah sebuah kisah,
malam isnin subuh yang indah,
12 Rabiul Awal yang cerah,
20 april tahun gajah lahirlah zuriat yang sa'adah,
Abdullah nama bapanya,Siti Aminah ibunya,
riang gembira menyambut mulia terima putera yang utama..

۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat sentiasa bersalawat keatas Nabi" Ya Allah! Limpahkanlah selawat serta salam kepada Nabi, ahli keluarga baginda dan para sahabat.

Allah berfirman,' Kami tidak menurunkan kamu melainkan sebagai rahmat kepada seluruh manusia.' (Al-Anbiya':107)
۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞۞

Admin P@P February 16, 2011 at 8:10 AM  

Assalamualaikum.
Keutamaan Rasulullah ialah kepada umatnya. Tapi umatnya kini macam indah tak indah saja kepada ajaran yang diwariskan, untuk diamalkan demi kesejahteraan dunia dan akhirat.

Salam dan salawat kepada Baginda saw.

TQ

Fairus Bin Mamat February 16, 2011 at 8:56 AM  

BAGINDA SANGAT KASIH AKAN UMAT-UMATNYA, NAMUN KITA SEBAGAI UMATNYA ADAKAH SERING MENGINGATINYA? BANYAKKANLAH SELAWAT DAN SALAM KE ATAS NABI JUNJUNGAN KITA, NABI MUHAMMAD S.A.W

mie February 16, 2011 at 12:38 PM  

fuh!!
salam maulidur rasul..

terokai seni February 16, 2011 at 1:09 PM  

banyak sebenonya ingatnya nabi pada ummatnya. diceritakan, waktu israk mikraj nabi ditawarkan arak dengan susu untuk diminium. setelah buat keputusan nabi pilih sus... dan jibril bagitau seandainya nabi pilih arak nescaya umamatnya akan hancur

AngahSayang2314 February 16, 2011 at 1:47 PM  

tiada manusia yg bole menggantikan rasulluah s.w.t

shahrilhakime February 16, 2011 at 4:59 PM  

Awok meleleh ayor mate mase bace kesah khutbah terakhir Rasulullah ni..... teghase beno le hine kite ni...mane idaknye ... Rasulullah... saat akhir pun masih ingatkan kite umatnye...

kite????

Prince Halilintar February 16, 2011 at 7:24 PM  

marilah kite cintai Rasulullah s.a.w seperti mana Baginda mencintai umatnya..

Prince Halilintar February 16, 2011 at 7:24 PM  

marilah kite cintai Rasulullah s.a.w seperti mana Baginda mencintai umatnya..

zue February 17, 2011 at 4:59 PM  

Assalamualaikum...
adakah kita dapat melihat rasullullah di akhirat nanti...

Nur February 18, 2011 at 2:23 PM  

Kita tak ingat pun kat baginda Rasulullah SAW.
Kita selalu alpa dengan hal dunia.

Post a Comment

Ha sekarang korang boley komen...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
My Ping in TotalPing.com

!

!

  © Blogger template On The Road for shamdisini.blogspot.com 2010

Back to TOP